Monday, February 27, 2006

Kamu yang istimewa!

Pagi itu memang sempurna ya? Bersama semburat pagi yang belum penuh muncul, genggaman tanganmu mengajak saya berkeliling alun-alun Banjarnegara rasanya sulit ditolak. Kota kecil di Jawa Tengah, yang sebelumnya saya tidak pernah peduli dengan hiruk pikuk sederhananya. Bagi saya, Banjarnegara hanyalah kota tempah ayah saya lahir, dan wajib dikunjungi minimal dua kali dalam setahun.

Tapi pagi itu begitu berbeda.. ramai manusia berolah raga mengelilingi alun-alun kota.Di sudut sana, sekumpulan ibu-ibu sedang bersiap mengikuti senam pagi. Sejumlah jajanan pasar juga menggelar dagangannya, ada serabi dan bubur ayam, beberapa orang bapak-bapak tampak mendorong gerobak, bersiap menyapa para pelanggan. Sesekali, logat jawa kental menyeruak disertai tawa tergelak. Ah, suasana seperti ini tentu sangat langka di Jakarta sana..

Tapi, bukan pemandangan unik itu yang membuat Minggu pagi begitu istimewa. Menikmatinya bersamamu ternyata membuat hati terasa damai, sunggingan senyum pun tak pernah surut dari wajah indahmu.

Dan mengalirlah berbagai cerita, mengapa di setiap alun-alun kota selalu ada dua beringin raksasa. “Beringin itulah sang penjaga,” ujarmu. Lalu, saya teringat sebuah kisah di Jogjakarta, legenda tentang dua beringin kokoh yang konon hanya sedikit orang yang mampu melewatinya dengan mata tertutup. “Tapi aku bisa melewati beringin di Jogja itu,” tuturmu. Ya, tidak mengherankan, karena kamu adalah jiwa yang istimewa. Setidaknya, buat saya.

Ah,gelakmu itu, membuat hati ini luruh. Saat kamu, berseloroh ringan tentang sekumpulan ibu-ibu yang bersemangat melakukan senam pagi, atau saat wajah lucumu terekam di kamera saat bercerita tentang rakyat Jawa dan menirukan bagaimana Bapak Presiden kita berpidato. J

Iya, dalam tuturmu, meluncurlah mimpi-mimpi hidup yang tertuang dalam kata-kata pemancing semangat. Tentang cita-citamu menjadi seorang pemimpin bumi, tentang keinginanmu mengembangkan berbagi potensi daerah, tentang khayalanmu tentang mengunjungi rakyat miskin, tentang berbagai hal yang membuat saya semakin yakin : Kamu memang terlahir istimewa!

Nanti, akan ada pagi buta di Yogyakarta, kita akan menikmati jalanan kota gudeg dan alunan angin pagi dari atas becak, atau akan kita pandangi lekat-lekat senja memerah di ujung batas laut dari putih pantai Senggigi. Dan aku, akan memastikan, mimpi-mimpi istimewamu terwujud indah.

Wednesday, February 22, 2006

semoga

semoga
nanti kita masih sempat, membaca berbagai buku
diskusi ini itu,berdebat yang tidak perlu
tentang pemerintah, tentang manusia
tentang rasa yang dalam akan hidup

semoga
nanti tidak akan ada pertengkaran
yang berujung pada kemurkaan
setiap masalah yang datang bisa diselesaikan dengan tenang
setiap keluhan dapat diatasi dengan senyuman

semoga
kita tidak pernah lelah belajar
untuk menyelami jiwa masing-masing
bagaimana memahami sebab kekesalan
dan cara menciptakan rona kebahagiaan

semoga
setiap kesulitan tidak akan menyurutkan setiap mimpi
yang begitu tinggi dan butuh tangga pijakan yang kuat
setiap duri tidak akan menghapuskan hangat cinta
yang selalu memberikan keajaiban
setiap kerikil tidak membuat kaki kita sakit
karena kita saling bergandengan tulus

semoga
dalam sakitku engkau bisa menjadi tabib
memberikan kesembuhan melalui senyuman
menyuguhkan harapan melalui penghiburan
menggenggam tangan saat lelah menjelang

semoga
pada malam-malam gelap selalu ada bintang
yang bisa dipandang
ada bulan,yang bisa disawang
pada hari hujan
akan ada pelangi menjelang
menumbuhkan harapan harapan yang tak akan terputus

semoga
pada matamu akan terus ada binar rindu
masih akan tinggal jejak teduh
dan masih terlihat pancar kasih
yang hingga kini menghidupi aku

semoga
kita masih bisa duduk bersama
melihat rambut putih yang sama-sama muncul di kepala kita
menikmati tiap garis halus
yang menandakan perjalanan sejarah berdua
dan masih merasakan getaran yang sama
saat kita saling mengucap cinta