Thursday, August 16, 2007

Mimpi Yang Membawamu Kembali



Dear ade Laksmi,
Apa kabar sayang? Setelah menunggu tiga bulan dan berharap hampir setiap malam, akhirnya dua hari lalu ade Laksmi mampir menyapa bune melalui mimpi. Ah, belum pernah rasanya melihat wajah ade Laksmi yang begitu nyata, begitu dekat, begitu detail..

Dua malam lalu itu, bune lelah sekali, karena pekerjaan yang begitu banyak dan rasanya menghabiskan energi.. Jadi begitu tiba di rumah, bune hanya ngobrol-ngobrol sebentar dengan paknemu,lalu tidur lelap..

Dalam mimpi dua malam lalu itu, bune melihat kita bertiga: diri bune sendiri,ada pakne, dan ade Laksmi di tengah, duduk di atas pangkuan pakne. Dalam mimpi itu, bune begitu terkejut sekaligus merasa aneh karena melihat diri bune sendiri di depan mata..

Ternyata kita bertiga sedang berfoto keluarga. Bune dengan jelas bisa melihat wajah ade Laksmi. Rambutmu sudah banyak ya, itu jabrik dan berdiri-berdiri seperti rambut pakne, pipimu juga putih dan tembem seperti pipi pakne. Ade Laksmi pakai baju merah, dan kaos kaki berenda.. tidak mau diam di pangkuan pakne, sehingga beberapa kali sang fotografer harus mengarahkan gaya.. Lalu bune mencoba membantu dengan mengayunkan mainan untuk memancing senyummu.. Bune dengan jelas mendengar, ade Laksmi mengoceh sederhana “wawawa” begitu kira-kira.. bunyi suara bayi terindah yang rasanya pernah bune dengar..

Lalu tiba-tiba bune terbangun, dan menangis.. tenang sayang, kali ini bukan tangis kesedihan, tetapi bune menangis saking bahagianya. Mengetahui ade Laksmi begitu sehat, begitu ceria dan begitu cantik. Malam itu, entah jam berapa, bune bangunkan pakne. “Aku mimpi ade Laksmi” begitu bune berujar. Pakne segera memeluk erat, dan menenangkan bune yang kala itu dibanjiri air mata.

Bune lalu teringat..waktu bune masih hamil dulu,kami berdua belum memikirkan nama untuk ade. Bune ingin, nama yang tidak panjang, sederhana, namun artinya dalam. Pada jaman bune sekarang banyak ibu-ibu yang memberikan nama yang cukup panjang untuk anak mereka, sampai-sampai neneknya tidak ingat. Jadi bune niatkan saja, maksimal dua kata.

Pakne lalu mengusulkan memberimu nama Kembang Langit. “Supaya seunik Banyu Biru dan Timur Angin” alasan paknemu. Awalnya bune mengiyakan, namun lama-lama bune merasa nama Kembang Langit terasa kurang pas, tidak memiliki arti yang mendalam. Jadilah, kami berdua menghapus nama itu dari kandidat namamu.

Suatu hari, pakne membawa dua kamus tebal bahasa Jawa untuk jadi inspirasi nama ade. Bune mencari-cari sekilas, membaca dari abjad A perlahan-lahan. Jatuh cintalah bune pada kata Anantya, artinya abadi. Arti yang bagus, pikir bune. Beberapa hari kemudian, bune mencari-cari nama lainnya, lalu tertumpulah ibu pada kata Laksmi, artinya kebahagiaan.

Lalu bune usulkan pada pakne, “Adik bayi kita beri nama Anantya Laksmi saja ya, artinya kebahagiaan yang abadi” Kelak bune ingin, dalam menjalani hidup, ade Laksmi selalu dipenuhi kebahagiaan, dan mengerti apa itu bahagia yang sesungguhnya. Nama yang indah kan? Meski mbah putri dari Bogor dan Batang sama-sama bingung “Nama panggilannya apa?” kata mereka..

Rupanya Tuhan Maha Baik ya, ia beri ade Laksmi kebahagiaan abadi yang sesungguhnya. Ade Laksmi diajak tinggal di Surga tanpa harus mengalami dunia yang seringkali tidak adil dan kejam, yang menawarkan beribu kepalsuan. Iya, bune yakin ade Laksmi tentu akan lebih bahagia di sisi Tuhan, ade akan lebih senang karena disana ade bisa meminta apaaaaaa saja yang ade inginkan..

Ade Laksmi sayang, titip bisikkan pada Tuhan, agar ade Laksmi segera dikaruniai adik lagi ya..agar bune tidak kesepian. Ade laksmi tidak perlu takut, karena bune tidak akan pernah lupa pada ade. Bahkan Bune selalu rindu, nanti datang lagi ya ke mimpi bune.. atau sesekali mampirlah ke mimpi pakne, ade bisa bercerita tentang indahnya surga, pakne juga pasti punya sejuta kisah untuk diceritakan.. dan ade akan setuju dengan bune, paknemu itu laki-laki istimewa

Bermainlah puas-puas sayang, karena surga menawarkan hujan kebahagiaan.. tidak pernah putus dan abadi.. Semoga kelak, bune dan pakne bisa bertemu Laksmi disana

Peluk dan cium sayang,
bune