Monday, June 12, 2006

Soul filling farmers




Saya baru pulang dari Surabaya, kota yang diselimuti panas terik di Jawa Timur. Tapi hari Sabtu kemarin, panasnya terasa padam, oleh senyum dan canda tawa dari sepuluh petani kedelai hitam asal Trenggalek.

Ya,pekerjaan baru saya, memungkinkan saya akan beresentuhan dengan banyak petani. Berinteraksi dengan mereka, mendengarkan keluh maupun ksiah-kisah lucu di belahan dunia lain. Dunia yang tentu saja berbeda dengan yang sekarang saya jalani, tidak sumpek, tidak berpolusi, tidak ada ambisi, dan tidak ada teknologi.

Sabtu itu menjadi hari yang menyenangkan buat saya, meski judulnya melakukan perjalanan kerja, saya justru merasa mendapatkan ekstra liburan. Ekstra karena tidak hanya jalan-jalan, jiwa saya baterainya terisi.

Petani kedelai hitam tersebut, merupakan bagian besar dari proses supply bahan baku untuk kecap Bango. Iya, kecap manis lezat yang sudah lama digunakan oleh ibu saya. DI tiap butir kedelainya, tersimpan bulir-bulir kerja keras, energi matahari terik, maupun tangan-tangan tulus perawatan dari petani-petani tersebut.

Selama di Surabaya, saya tak henti-hentinya kagum pada sorot mata tangguh dari para petani. Menggambarkan semangat dan dedikasi. Rasanya, seperti diingatkan, bahwa selama ini, dengan berbagai kenikmatan yang saya raih, kadang masih terselip rasa malas, masih ternoda rasa kurang bersyukur, maupun kadang dicampuri rasa ambisi yang tidak jelas.

Bapak-bapak bersahaja itu terpuaskan dengan hasil panen yang berkualitas, cuaca yang baik, maupun cita-cita menyekolahkan anak cucu, Meski kulit sudah berkeriput, namun semangat dalam diri mereka menyala terus. Dan saya dapat merasakannya. Mereka tidak terganggu dengan suhu politik yang memanas, maupun rancangan RUU Pornografi dan Pornoaksi. Pun mereka juga tidak terusik dengan berita-berita infotainment. Cukuplah bagi mereka, hidup rukun dengan tetangga dan bisa bertahan hidup dari hari ke hari.

Sehari di Surabaya kemarin juga membuat saya bersemangat kembali, bersemangat bekerja keras untuk satu tujuan: mendedikasikan hidup saya agar bisa bermanfaat untuk orang lain, at least membantu orang untuk tersenyum.

No comments: