Thursday, February 22, 2007

Mental Break Session



Semua hal butuh istirahat. Bahkan matahari terlelap saat malam dan sang bulan bertugas terjaga menerangi bumi. Bahkan pada setiap kalimat-kalimat panjang, kita perlu berjeda, untuk sekedar menghela nafas.

Saya percaya setiap orang memiliki momen favorit hanya untuk sekedar mengistirahatkan otak yang seharian keras berfikir, menyandarkan badan yang jungkir balik menghidupi diri, dan memberi ruang pada hati untuk sejenak menghirup aura-aura suci.

Kita perlu beristirahat. Saat dimana kita keluar sejenak untuk keluar dari zona sibuk dan rumit. Menyepi, meminggir tanpa perlu keras berfikir. Menikmati kebahagiaan seadanya, lepas dari label pekerjaan, istri, dan si anu maupun si itu. Berbahagia dengan seadanya, untuk diri saya sendiri.

Ada banyak cara yang saya lakukan untuk memberi badan, pikiran, dan hati saya untuk istirahat. Jika energi sedang cukup banyak, saya sungguh menikmati bebersih rumah. Menata kembali perabotan yang berantakan, rasanya sama dengan menata file-file di kepala saya. Sehingga ketika usai bebenah, hati saya terasa lebih damai, dan siap memulai hari yang baru.

Di kantor, saya punya sesi book club favorit. Sambil membahas buku yang sama-sama kita baca, setiap orang dalam club bebas mengeluarkan pandangan pribadinya, berceloteh tentang pengalaman hidupnya. Dipandu oleh fasilitator yang handal, kami semua diajak meneropong pengalaman hidup dari cara yang positif, dan menguatkan nilai-nilai hidup yang sudah kita pegang.

Sesi ini selalu berhasil memompa semangat saya. Mengingatkan saya untuk selalu bersyukur dan tidak menjalani hidup apa adanya. Pun membantu saya memaknai setiap kejadian yang terjadi dalam hidup saya. Saya cinta book club ini.

Momen istirahat favorit saya yang lain adalah, saat punya kesempatan bertemu dengan sahabat-sahabat lama. Berbincang mengenai hidup, bertukar pikiran mengenai apapun, jujur terhadap keadaan masing-masing hingga berujung pada kehebatan kami mentertawai kebodohan diri sendiri.

Ya.. sahabat-sahabat saya, meski tidak intens bertemu, kami selalu merasa dekat, walau hanya dengan update beberapa jam saja. Hanya disertai beberapa gelas kopi maupun coklat favorit. Pertemuan dengan sahabat selalu membuat saya rindu.

Beristirahat, apapun bentuknya perlu diluangkan. Setidaknya membantu saya bahagia dengan sederhana, dengan diri saya apa adanya.

No comments: